puyang desamat

Pada mulanya silsilah bersifat sederhana sekali, hanya berbentuk garis keturunan yang disusun, seperti syajarah (pohon). Tetapi suatu silsilah dapat pula berisi keterangan atau informasi yang lengkap mengenai tanggal lahir, tanggal wafat, sifat-sifat seorang, asal sukunya di mana dia dikuburkan, mazhabnya dan isteri serta anak-anaknya.


Ciri utama silsilah adalah jurai keturunan yang biasanya bersifat linear: menghubungkan seorang dengan orang yang lain. Sistem kekerabatan dijelaskan dalam antropologi dengan “pria” diberikan tanda O>, dan “perempuan” (isteri) diberikan tanda O+, atau tanda “telah berpulang” (+).

Selanjutnya, silsilah disusun dalam bentuk tata urutan dengan nama-namanya yang biasanya diberi nomor yang berurutan sebagai gambaran suksesi pada keluarga. 

Kisah singkat

Kajian tentang kisah singkat "Puyang Desamat" ini hanya dituliskan dengan informasi yang tidak lengkap. Tidak ada dokumen yang tertulis untuk dapat dijadikan bahan tulisan, selain hanya berdasarkan tutur kata dari orang tua kami Muhammad Ibrahim bin Haji Hasan

Data tahun kelahiran dan tahun meninggal dunia, tidak diketahui dengan pasti, sebab bukti-bukti sejarah tentang beliau, tidak ada yang tertulis. Hanya lazim menurut cerita-cerita yang di tuturkan dari mulut ke mulut oleh anak cucu beliau turun temurun.

Tempat kelahiran beliau adalah desa Kurungan Jiwa, masuk wilayah Keresidenan Palembang, pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini desa Kurungan Jiwa telah digabungkan dengan desa Baru Lubai, sehingga berubah namanya menjadi "Jiwa Baru" merupakan wilayah dari kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. 

Berdasarkan analisa penulis, bahwa beliau diperkirakan lahir pada tahun 1.660 Masehi. Diasumsikan setiap generasi masa kesempatan hidup adalah 60 tahun, maka beliau tahun kelahiran beliau adalah 1660 masehi. Anak beliau Remanom lahir pada tahun 1726 masehi, cucu beliau Serigum lahir pada tahun 1786 masehi dan piyut beliau Abdus Somad lahir pada tahun 1856 masehi. 

Orang tua

Ayahanda beliau adalah Puyang Gemeling Sakti yang bergelar Kemala. Kemala mungkin saja, sebuah jabatan tokoh adat masa itu. Ibunda beliau Qomariyah binti puyang Bekal. Puyang Desamat merupakan putra ketiga dari anak keturunan puyang Gembeling Sakti, Generasi ke-9 didalam silsilah keluarga.

Tempat Makam 

Taman Pemakaman Umum Desa "Jiwa Baru" kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. 

Anak keturunan 

Puyang Desamat bin puyang Gembeling Sakti mempunyai anak keturunan sebagai berikut : 
  1. Remanom (generasi ke - 10) 
  2. Remane (generasi ke - 10) 
Silsilah keluarga

Silsilah adalah suatu bagan yang menampilkan hubungan keluarga (silsilah) dalam suatu struktur pohon. Data genealogi ini dapat ditampilkan dalam berbagai format. Silsilah keluarga kurungan lembak "puyang Desamat" yaitu : 
  1. Bala Putra Dewa mempunyai anak yaitu : 
  2. Puyang Kurungan Dewa mempunyai anak yaitu : 
  3. Puyang Meruhum Sakti mempunyai anak yaitu : 
  4. Puyang Jaga Niti mempunyai anak yaitu : 
  5. Puyang Nata Dewa mempunyai anak yaitu : 
  6. Puyang Kencana Dewa mempunyai anak yaitu : 
  7. Puyang Nata Kerti mempunyai anak yaitu : 
  8. Puyang Gemeling Sakti mempunyai anak yaitu : 
  9. Puyang Desamat...!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

puyang rambang

puyang penjalang

puyang sukemilung